Sabtu, 06 Februari 2010

PARAGRAF DESKRIPSI

PARAGRAF DESKRIPSI

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.

Tujuan Paragraf Deskripsi adalah melukiskan atau memberi gambaran suatu objek dengan sejelas-jelasnya, sehingga pembaca atau pendengar seolah-olah merasakan, melihat, mencium, meraba, yang dideskripsikan.

Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi.
1.Melukiskan atau menggambarkan sesuatu
2.Penggambaran tersebut melibatkan kesan indera
3.Berurutan dilukiskan
4.Lebih meninjolkan perasaan daripada pikiran
5.Informatif (bersifat informasi)
6.Menonjokan ruang daripada waktu

Pola Paragraf Deskripsi
1.Paragraf Deskripsi Spasial
>Paragraf Deskripsi yang menggambarkan sebuah objek secara khusus.
baik ruang, tempat, ataupun benda
2.Paragraf Deskripsi Subjektif
>Paragraf Deskripsi yang menggambarkan sebuah objek dengan tafsiran perasaan atau
tafsiran penulis (PANCA INDERA).
3.Paragraf Deskripsi Objektif
>Paragraf Deskripsi yang menggambarkan sebuah objek dengan sebenar-benarnya atau
apa adanya.

"CONTOH" TOPIK Paragraf Deskripsi
1.Suasana
2.Keadaan Ruang
3.Keadaan Daerah
4.Keindahan

Rabu, 14 Oktober 2009

Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau Topik.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Paragraf eksposisi ditulis dengan tujuan untuk menerangkan suatu topik kepada pembaca. Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan pengetahuan.
Apa ciri-ciri yang menonjol dari sebuah paragraf eksposisi?
Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi.
Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.
Ada beberapa jenis paragraf eksposisi:
1. Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar.

2. Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”

3. Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.

4. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

5. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”

6. Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu.

7. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.

8. Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori
Contoh-contoh paragraf ekspositif:
1. eksposisi berita
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Eksposisi ilustrasi
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.
3. Eksposisi Proses
Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.
4. Eksposisi perbandingan
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
5. Eksposisi pertentangan
Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

6. Eksposisi definisi
Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.
7. Eksposisi analisis
Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut. …
8. Eksposisi klasifikasi
Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
• Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
• Peranan majalah dinding di sekolah
• Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Berikut ini adalah pengertian tentang Eksposisi secara detail.........

1. Eksposisi adalah salah satu benntuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

2. Eksposisi merupakan bentuk retorika yang sering dipergunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah popular dan uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang lain.

3. Eksposisisi hanya berusaha menegaskan dan menerangkan suatu pokok persoalan.

4. Dalam eksposisi atau pemaparan ,penulis menyerahkan keputusannya kepada pembaca.

5. Pada Eksposisi rasa frustasi pada penulis tidak ada atau sekurang-kurangnya tidak kelihatan ,karena ia memang tidak bermaksud untuk mengundang reaksi,
ia sama sekali tidak bermaksud mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.

6. Eksposisi akan lebih senang mempergunakan gaya yang bersifat informasi.
Gaya ini hanya berusaha untuk menguraikan sejelas-jelasnya obyeknya, sehingga
pembaca dapat menangkap apa yang dimaksudkannnya.

7. Eksposisi ditulis dalam bahasa berita,tanpa rasa subyektif dan emosional. Maksudnya,penulis sama sekali tidak berusaha membangkitkan emosi para pembaca.

8. Pada eksposisi,fakta-fakta hanya dipakai sebagai alat konkkritisasi yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkrit.

9. Pada hakekatnya, eksposisi berusaha untuk mmeperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai obyek yang digarapnya. Oleh sebab itu dalam usaha mencapai tujuan tersebut,seorang pengarang yang ingin menulis sebuah eksposisi harus memenuhi syarat-syarat berkut:
• Penulis harus mengetahui serba sedikit tentang subyeknya.Dengan mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan digarapnya, ia dapat memperluas pengetahuannya mengenai hal itu, entah melalui penelitian lapangan, wawancara, atau melalui penelitian kepustakaan.Dari hasil penelitiannya itu ia mengumpulkan bahan sebanyak-banyak,dievaluasi,untuk kemudian ditampilkan dalam tulisannya itu.
• Menulis eksposisi dengan baik adalah dengan cara kemampuan untuk menganlisa persoalan tersebut secara jelas dan konkrit.Bahan yang dikumpilkan hanya merupakan bahan mati,bahan ramuan,yang tak berguna bagi tangan-tangan yang tidak ahli.Bahan yang dikumpulkan dengan berbagai cara di atas,harus diolah,diseleksi,dievaluasi,dan dianalisa untuk dituangkan dalam sebuah karangan yang berbentuk final.Semakin baik evaluasi dan analisa yang diadakan,semakin baik nilai eksposisi yang ditulisnya.

Eksposisi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas wawasan atau pengetahuan mereka (pembaca).


Ciri-ciri Karangan Eksposisi

• Berisi penjelasan atau informasi.

• Menggunakan contoh, fakta, gambar peta, dan angka-angka.

• Akhir karangan berupa penegasan.

• Bersifat Informatif

Langkah-langkah Penyusunan Karangan Eksposisi

• Menentukan tema.

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik.

• Menyusun kerangka karangan.

• Mengmbangkan kerangka karangan menjadi karangan.




Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Eksposisi


• Pengertian sebuah objek yang sedang ditulis.

• Menyampaikan sebuah informasi.

• Suatu proses dalam suatu kejadian atau peristiwa.

• Manfaat suatu objek.

Contoh Karangan Eksposisi


Komposisi adalah salah satu bentuk pengungkapan gagasan berupa gambaran yang terceremin dalam beberapa kalimat. Sebuah komposisi dapat berbentuk hanya dalam satu untaian kalimat. Untaian kalimat yang mencerminkan satu gagasan yang padu membangun sebuah paragraf atau alinea.

Skripsi, makalah, berita koran, dan surat adalah contoh komposisi. Karya sastra yang berupa sajak, novel, dan cerpen juga merupakan komposisi. Paragraf yang terdapat dalam puisi atau sajak disebut bait.


Simpulan


Jadi, karangan eksposisi bertujuan menjelaskan, menerangkan sesuatu, atau memberikan informasi kepada pembaca sehingga pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
Paragraf Eksposisi

Paragraph 1
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

Paragraph 2
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau belajar sungguh-sungguh.

Selasa, 25 Agustus 2009

PARAGRAF NARATIF

PARAGRAF NARATIF

Memahami Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.

Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan Contoh : novel, cerpen, drama.

Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

Paragraf narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.

Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa seehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang peristiwa tersebut.
Jenis paragraf digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian peristiwa (kisah) atau proses.

Urutan peristiwa atau proses dapat dipahami dengan mudah jika gagasan ditulis secara berurutan.
Untuk menunjukkan urutan dan hubungan antar peristiwa atau proses digunakan kata hubung antar kalimat; misalnya pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, selanjutnya, sesudah itu, berikutnya.

Paragraf narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.

Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa seehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang peristiwa tersebut
Karakteristik Paragraf Narasi

Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urutan suatu kejadian atau peristiwa. Di dalam kejadian itu, ada tokoh atau beberapa tokoh yang mengalami suatu atau serangkaian konflik atau pertikaian. Kejadian, tokoh dan konflik ini merupakan unsur pokok sebuah narasi dan ketiganya secara kesatuan bisa disebut plot atau alur. Dengan demikian, narasi adalah cerita berdasarkan alur.
Narasi bisa berisi fakta, fiksi atau rekaan. Narasi yang berisi fakta adalah biografi, otobiografi, kisah-kisah sejati, dan lain-lain yang bisa ditemukan di media massa. Narasi yang bersifat fiksi sering disebut novel, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, dan lain-lain.

Struktur Paragraf Narasi

Pola pengembangan narasi secara runtut dapat dibagi menjadi lima bagian:

Awal/ Pengenalan ( memperkenalkan tokoh-tokoh dan memberi latar

belakang )

Komplikasi ( pertikaian yang menjurus ke konflik )

Konflik

Klimaks ( konflik yang paling menentukan )

Penyelesaian ( bagian akhir )




Ciri-ciri Paragraf Narasi
Secara Umum
1. Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3. Adanya sudut pandang penulis.
4. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6. Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Mempunyai alur atau plot.

Narasi Ekspositoris/Non Fiktif
1. Memperluas pengetahuan
2. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.

Narasi Sugestif/Fiktif
1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat.
2. Menimbulkan daya khayal.
3. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga penalaran dapat dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif.
5. Banyak menggunakan majas/gaya bahasa.
Menyusun kerangka paragraf naratif berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa
Kalian tentu pernah mengarang. Nah, langkah setelah menentukan topik karangan adalah membuat kerangka karangan. Adapun, langkah-langkah menyusun kerangka karangan adalah sebagai berikut. Mencatat semua ide Langkah ini dilakukan setelah penentuan topik karangan. Dalam langkah ini, semua ide yang muncul berkenaan dengan topik karangan, diinventarisasi tanpa kecuali. Menyeleksi ide-ide Langkah selanjutnya adalah menyeleksi ide yang telah dicatat. Dasar penyeleksian adalah : a. relevan tidaknya ide dengan topik/tujuan karangan, b. penting-tidaknya ide tersebut untuk dibahas, c. dikuasai-tidaknya ide tersebut oleh penulis, dan d. ada-tidaknya data atau bahan penunjang untuk membahasnya. Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat Langkah penyeleksian bertujuan untuk menentukan ketepatan ide-ide dengan topik karangan. Akan tetapi, langkah ini belum menjamin kelogisan hubungan antara ide-idenya. Untuk itulah diperlukan langkah pengurutan dan pengelompokan. Ide-ide yang berdekatan, disatukan pada topik atau pada rumusan ide yang lebih luas.